KONSEP TEORI & MODEL
KEPERAWATAN MENURUT VIRGINIA HENDERSON
Daughter
of Minnie Alice York Henderson and Edward Eli Henderson.
Virginia Henderson lahir
tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di keluarganya. Ia asli dari Kansas
city, Mo. Henderson menghabiskan masa pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya
membuka praktik hukum di Washington D,C.
Selama Perang Dunia I
Henderson tertarik dengan ilmu perawatan. Maka tahun 1918 ia memasuki Sekolah
Perawat Militer di Washington D.C. Henderson lulus tahun 1921 dan menempati
posisi sebagai staf perawat di Henry Street Visiting Nurse Service di New York.
Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan
Hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia memasuki Teacher’s college di
Universitas Colombia di mana ia berturt-turut meraih gelar B.S dan M.A bidang
pendidikan perawatan. Di tahun 1929
Henderson menjadi supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di
Rochester, New York. Ia kembali ke Teacher’s college di tahun 1930 sebagai
pengajar, memberikan pelatihan proses analitis perawatan dan praktik klinik
hingga tahun 1948.
Henderson menikmati karirnya yang
panjang sebagai seorang penulis an peneliti. Sementara mengajar di Teacher’s
college ia menulis ulang edisi ke empat tulisan Bertha Harmer Textbook of
the Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing setelah
kematian penulisnya. Edisi ini diterbitkan tahun 1939. edisi kelima buku
tersebut di terbitkan tahun 1955 dan memuat definisi ilmu perawatan karya
Henderson. Hnderson bergabung dengan universitas Yale sejak awal tahun
1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset perawatan lebih jauh lewat
perkumpulan ini. Mulai tahun 1959 hingga 1971. henderson mengepalai Nursing Studies Indeks
Project yang di sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat jilid di
lengkapi dengan indeks biografi perawatan, analisis, dan literatur sejarah
sejak tahun 1900 hingga 1959.
Di tahun 1980-an Henderson masih aktif
sebagai Research Associate Emeritus di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya
dalam profesi keperawatan telah memberikan lebih dari tuujh gelar doctoral dan
Christiane Reimann Award pertama kali untuknya.
Komponen-komponen yang mendasari model keperawatan
Virginia Henderson :
THE ACTIVITIES OF
LIVING
Definisi keperawatan menurut Virginia
Hendorson (1966) adalah : Fungsi unik dari keperawatan adalah membantu individu
baik sehat atau sakit dalam melaksanakan aktivitas yang mendukung kesehatan ,
penyembuhan atau meninggal dunia dengan damai, dimana individu tersebut
melakukannya dengan mandiri saat individu tersebut memiliki kekuatan, kemauan
atau pengetahuan.
KEYAKINAN DAN TATA
NILAI
Fokus keperawatan adalah klien yang
memiliki ketertarikan hidup secara individual selama daurkehidupan bergerak
dari ketergantungan kearah kemandirian sesuai dengan usia, kemauan atau
pengetahuan. Perawat merupakan penolong utama individu dalam melaksanakan
aktifitas penting untuk memelihara dan memulihkan kesehatan atau meninggal
dunia dengan damai, dimana bantuan yang diberikan oleh perawat dapat disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan kekuatan atau kemauan klien melaksanakan 14 komponen
keperawatan dasar Hal-hal yang harus diperhatikan selama memberikan asuhan
adalah: manusia mengalami perkembangan mulai dari konsepsi, meninggal dunia
melalui proses tumbuh kembang. Individu dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari
mulai ketergantung - Mandiri
Rentang ini dapat
dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain:
Pola asuh orang
tua Lingkungan, latar belakang budaya, Kesehatan dll Individu dapat
melaksanakan aktivitas sehari-hari dapat ditemui kondisi :
-Belum dapat melaksanakan aktifitas
-Terhambat melakukan aktifitas lagi
- Tidak dapat melakukan aktifitas lagi
KEBUTUHAN PASIEN (14) MENURUT VIRGINIA HENDERSON
1.Bernafas normal
2.Makan dan minum secara adekuat
3. Eliminasi normal
Deskripsi Konsep Sentral
1. Manusia :
Makhluk yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 kebutuhan dasar
manusia yang meliputi :
1.
Bernapas
2.
Makan dan minum
3.
Eliminasi
4.
Mobilisasi
5.
Tidur Istirahat
6.
Berpakaian
7.
Mempertahankan
suhu tubuh
8.
Menjaga
kebersihan
9.
Menghindari
bahaya
10.
Berkomunikasi
11.
Bekerja
12.
Bermain
13.
Beribadah
14.
Belajar
2. Masyarakat/lingkungan
:
Semua kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
organisme
3. Kesehatan :
Dipandang sebagai kemampuan individu untuk melakukan 14 komponen asuhan
keperawatan tanpa bantuan (misal bernapas secara normal). Kesehatan adalah
kualitas kehidupan dasar untuk berfungsi dan memerlukan kemandirian dan saling
ketergantungan. Jadi lebih kepada kualitas kehidupan daripada kehidupan itu
sendiri yang memungkinkan manusia bekerja secara efektif dan mencapai atau
mempertahankan kesehatan bila mereka mempunyai kekuatan, keinginan atau
pengetahuan yang diperlukan.
4. Keperawatan :
Fungsi unik perawat adalah membantu klien baik sehat maupun sakit, dalam
melaksanakan kegiatan yang berkontribusi pada kesehatan, pemulihan atau
meninggal dengan damai. Kegiatan yang akan dilakukan tanpa bantuan apabila
mempunyai kekuatan/kemampuan, keinginan atau pengetahuan. Juga melakukannya
sedemikian rupa untuk membantu klien mandiri secepat mungkin.
TUJUAN ELEMEN UTAMA
1. Tujuan asuhan keperawatan :
Kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar
2. Klien :
Manusia yang utuh, lengkap dan mandiri yang mempunyai 14 komponen kebutuhan
dasar
3. Peran perawat :
Peran pelengkap-tambahan untuk mempertahankan atau memulihkan kemandirian
dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar
4. Sumber kesulitan/masalah :
Tidak mempunyai kemampuan/kekuatan, kemauan atau pengetahuan
5. Fokus intervensi :
Defisit yang merupakan sumber kesulitan klien
6. Cara intervensi :
Tindakan untuk mengganti, melengkapi, menambah, membangkitkan atau
meningkatkan kekuatan, kemauan atau pengetahuan
7.
Konsekuensi
1.
Meningkatnya kemandirian dalam pemuasan 14 kebutuhan
dasar manusia
2.
Meninggal dengan
damai
PENEGASAN-PENEGASAN
TEORITIS
-
Hubungan Perawat Pasien
Tiga tingkatan hubungan
perawat pasien dapat di kenali :
1.
perawat sebagai substitute
(pengganti) bagi pasien.
2.
perawat sebagai helper
(penolong)
3.
perawat sebagai partner (rekan) dengan pasien.
Pada saat-saat penyakitnya gawat, perawat kelihatan seperti “pengganti apa-apa
yang pasien kekurangan untuk membuatnya menjadi lengkap, utuh, atau bebas
karena berkurangnya kekuatan fisik, kemauan atau pengatahuan.
Selama kondisi pemulihan (convalescence), perawat membantu pasien
meraih atau mendapatkan kembali kemandiriannya. Henderson menyatakan
“kemandirian adalah yang relatif. Tidak ada satupun dari kata tidak bergantung
dengan yang lain, tetapi kita berusaha keras bagi saling bergantung meraih
kesehatan, bukan bergantung dalam sakit.
Perawat harus bisa mencermati tidak hanya kebutuhan-kebutuhan pasien,
tetapi juga kondisi-kondisi tersebut dan kondisi patologis yang
merubahnya.
Perawat dapat mengubah lingkungan dimana dia anggap perlu. Henderson
percaya di setiap situasi para perawat yang mengetahui reaksi-reaksi fisiologis
dan psikologis terhadap suhu dadan, cahaya dan warna.
Perawat dan pasien selalu berusaha mencapai satu tujuan, apakah berupa
kesembuhan atau kematian yang damai. Salah satu tujuan perawat harus menjaga
hari-hari pasien se normal mungkin. Menjadikan sehat adalah tujuan penting
alinnya oleh si perawat.
- Hubungan Perawat Dokter
Henderson menuntut tugas unik yang di miliki perawat dari para dokter.
Rencana perawatan, yang di rumuskan oleh perawt dan pasien bersama-sama, harus
di jalankan dengan suatu cara untuk mengusulkan rencana pengobatan yang di
tentukan dokter.
Perawat sebagai anggota tim medis. Pekerjaan-pekerjaan perawat saling
bergantungan dengan pekerja-pekerja kesehatan lainnya. Perawat dan anggota tim
lainnya saling membantu menjalankan program perawatan penuh, tetapi mereka
sebaiknya tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan milik orang lain. Henderson
mengingatkan kita ”tidak seorang pun di dalam tim memberi beban kepada anggota
lainnya, dimana siapapun mereka tidak sanggup untuk melakukan tugas
khususnya tersebut.
BENTUK LOGIKA
Henderson nampaknya menggunakan bentuk penalaran logika deduktif untuk
membangun definisi ilmu perawatannya. Dia mena rik kesimpulan definisi ilmu
perawatannya dan 14 kebutuhan-kebutuhan dari prinsip-prinsip fisiologis dan
psikologis. Seseorang harus mempelajari asumsi-asumsi dari definisi karya
Henderson untuk menilai kecukupan logika tersebut.
PENERIMAAN OLEH KOMUNITAS KEPERAWATAN
Definisi ilmu perawatan Henderson karena berkaitan dengan praktik perawatan
menunjukan bahwa perawat yang melihat tugas utama mereka sebagai pemberi
langsung perawatan kepada pasien akan menemukan manfaat segera pada kemajuan
pasien dari kondisi bergantung menjadi mandiri. Henderson meyakini proses
perawatan merupakan proses problem-sloving dan tidak hanya khusus masalah
perawatan.
MODEL
KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN VIRGINIA HANDERSON
Perawat
merupakan kebutuhan pokok manusia sebagaimana halnya dengan semua usaha untuk
memajukan kesejahteraan. Uraian tentang keperawatan yang baik yang harus
dilakukan oleh seorang perawat dengan sendirinya harus dimulai dengan uraian
tentang definisi perawat itu sendiri.
Model
konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah model konsep
aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi utama perawat
yaitu menolong seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau
penyembuhan atau untuk menghadapi kematiannya dengan tenang. Usaha tersebut
dapat dilakukan sendiri oleh klien bila ia sadar, berkemauan dan cukup kuat,
oleh karena itu perawat berperan untuk memandirikan klien sebagai kemampuan
yang harus dimiliki.
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan.
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan.
Menurut
Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan
dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar(basic
nursing care).(pengantar profesi & praktek keperawatan professional,
Kusnanto)Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu individu
yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi
terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu
mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan, kemauan dan
pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara membantu
mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. (fundamental of nursing,
perry & potter).
Dalam
hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa
tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat
menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas
asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada
perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah
menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang
biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Kebutuhan
dasar manusia menurut Virginia handerson adalah makanan, perumahan, pakaian,
kasih saying, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan perasaan saling membantu
sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi perlu
disadari bahwa kebutuhannya itu dipenuhi dengan berbagai macam cara, yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya betapapun arif dan bijaksananya atau
bagaimanapun kerasnya usaha perawat, ia tidak mungkin pernah bisa sepenuhnya
menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai
kebutuhan hidupnya. Hal itu disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan
orang lain adalah sangat terbatas sekali.
Walaupun demikian perawat dapat melakukan beberapa
hal yang dapat membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
Berusaha mengerti maksud klien
Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non
verbal
Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan
perasaannya.
Berusaha mengenal dan menghargai klien.
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia
Handerson didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilaikinya diantaranya :
(konsep dasar keperawatan, Azis alimul H) Manusia akan mengalami perkembangan
mulai dari prtumbuhan dan perkembangandalam rentang kehidupan.
Dalam melaksankan aktifitas sehari – hari individu
akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa
yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan.
Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan
aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan
aktifitas.
Dari
penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah
Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan
membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana
pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko,
cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi
model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat
adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau
memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien.
Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adealah penyebab kesulitan
pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlikan focus intervensi
yaitu mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan,
menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan
pengetahuan.
Kerangka
kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia Handerson adalah
praktek keperawatan yang membentuk klien untuk melaksanakan 14 kebutuhan dasar
dari Handerson. Dimana Virginia Handerson mengidentifikasikan 14 komponen
tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu
kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat
membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga
memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini: Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan kekmampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan kekmampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.
Kebutuhan
akan nutrisi Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan
berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan
penyediaan makanan, dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan social
klien.
Kebutuhan eliminasi Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran. Gerak dan keseimbangan tubuh Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar. Kebutuhan isthirahat dan tidur
Kebutuhan eliminasi Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran. Gerak dan keseimbangan tubuh Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar. Kebutuhan isthirahat dan tidur
Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan
yang baik, dan juga mengajarkan bagaimana cara mengontrol emosi yang baik.Kebutuhan
berpakaian Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang
tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.Mempertahankan
temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa
mendorong kearah tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah
temperature, kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien
untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien
mengenai konsep konsep kesehatan bahwa walaupun sakit klien tidak perlu untuk
menurunkan standard kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik
maupun jiwanya. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.Kebutuhan spiritual
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam
memenuhi kebutuhan spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan,
keyakinan dan agama sangat berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.
Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap
interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa
menjadi lebih ringan apabila seseorang dapat terus bekerja Kebutuhan bermain
dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok
sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan
penyakitnya.
Kebutuhan belajar.
Perawat dapat membantu klien belajar dalam
mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan
mengikuti rencana terapi yang diberikan
CONTOH
APLIKASI TEORI KONSEP HENDERSON PADA PRAKTIK KEPERAWATAN.
Pola nafas tidak efektif
Pola nafas tidak efektif
ü Tinggikan kepala tempat tidur.
ü Dorong untuk latihan batuk/nafas dalam.
ü Beri bantalan pada pagar tempat tidur dan
ajarkan pasien menggunakannya untuk isthirahat tangan.
Gangguan pola tidur.
Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan
yang terjadi.
Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa
milik pribadi mis : bantal, guling.
Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat, dan massage, segelas susu hangat.
Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur mis : mandi hangat, dan massage, segelas susu hangat.
Dorong beberapa aktifitas fisik ringan selama
siang hari dan jamin pasien berhenti aktifitas beberapa jam sebelum tidur.
Instruksikan pasien untuk relaksasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar